Kamis, 08 Oktober 2015

TARIAN GAYO

1.      Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab danbahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiranNabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten danNegara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
a.       Rengum           :           auman yang diawali oleh pengangkat.
b.      Dering             :           regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
c.       Redet              :           lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
d.      Syek                :           lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
e.       Saur                 :           lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.

2.      Tari Bines

Tari Bines merupakan tarian tradisional yang berasal dari kabupaten Gayo Lues. Tari Bines merupakan bentuk tarian yang dimainkan oleh 12-14 orang perempuan dengan gerakan mengayunkan tangan dan diikuti irama gerakan badan serta alunan lagu-lagu Gayo yang di bawakan oleh salah satu penari. Mereka menyanyikan syair yang berisikan dakwah atau informasi pembangunan. Para penari melakukan gerakan dengan perlahan kemudian berangsur-angsur menjadi cepat dan akhirnya berhenti seketika secara serentak.
Tari ini juga merupakan bagian dari tari Saman saat penampilannya. Hal yang menarik dari tari Bines adalah beberapa saat mereka diberi uang oleh pemuda dari desa undangan dengan menaruhnya diatas kepala perempuan yang menari.
3.      Tari Didong
Sebuah kesenian rakyat Gayo yang dikenal dengan nama Didong, yaitu suatu kesenian yang memadukan unsur tarivokal, dansastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini diperkenalkan pertama kali oleh Abdul Kadir To`et. Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah.
Ada yang berpendapat bahwa kata “didong” mendekati pengertian kata “denang” atau “donang” yang artinya “nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati atau bersama-sama dengan bunyi-bunyian”. Dan, ada pula yang berpendapat bahwa Didong berasal dari kata “din” dan “dong”. “Din” berarti Agama dan “dong” berarti Dakwah.
Pada awalnya didong digunakan sebagai sarana bagi penyebaranagama Islam melalui media syair. Para ceh didong (seniman didong) tidak semata-mata menyampaikan tutur kepada penonton yang dibalut dengan nilai-nilai estetika, melainkan di dalamnya bertujuan agar masyarakat pendengarnya dapat memaknai hidup sesuai dengan realitas akan kehidupan para Nabi dan tokoh yang sesuai dengan Islam. Dalam didong ada nilai-nilai religius, nilai-nilai keindahan, nilai-nilai kebersamaan dan lain sebagainya. Jadi, dalam ber-didong para ceh tidak hanya dituntut untuk mampu mengenal cerita-cerita religius tetapi juga bersyair, memiliki suara yang merdu serta berperilaku baik. Pendek kata, seorang ceh adalah seorang seniman sejati yang memiliki kelebihan di segala aspek yang berkaitan dengan fungsinya untuk menyebarkan ajaran Islam. Didong waktu itu selalu dipentaskan pada hari-hari besar Agama Islam.
Dalam perkembangannya, didong tidak hanya ditampilkan pada hari-hari besar agama Islam, melainkan juga dalam upacara-upacara adat seperti perkawinan, khitanan, mendirikan rumah, panen raya, penyambutan tamu dan sebagainya. Para pe-didong dalam mementaskannya biasanya memilih tema yang sesuai dengan upacara yang diselenggarakan. Pada upacara perkawinan misalnya, akan disampaikan teka-teki yang berkisar pada aturan adat perkawinan. Dengan demikian, seorang pe-didong harus menguasai secara mendalam tentang seluk beluk adat perkawinan. Dengan cara demikian pengetahuan masyarakat tentang adat dapat terus terpelihara. Nilai-nilai yang hampir punah akan dicari kembali oleh para ceh untuk keperluan kesenian didong.
Penampilan didong mengalami perubahan setelah Jepang masuk ke Indonesia. Sikap pemerintah Jepang yang keras telah “memporak-porandakan” bentuk kesenian ini. Pada masa itu, didong digunakan sebagai sarana hiburan bagi tentara Jepang yang menduduki tanah Gayo. Hal ini memberikan inspirasi bagi masyarakat Gayo untuk mengembangkan didong yang syairnya tidak hanya terpaku kepada hal-hal religius dan adat-istiadat, tetapi juga permasalahan sosial yang bernada protes terhadap kekuasaan penjajah Jepang. Pada masa setelah proklamasi, seni pertunjukan didong dijadikan sebagai sarana bagi pemerintah dalam menjembatani informasi hingga ke desa-desa khususnya dalam menjelaskan tentang PancasilaUUD 1945 dan semangat bela negara. Selain itu, didong juga digunakan untuk mengembangkan semangat kegotong-royongan, khususnya untuk mencari dana guna membangun gedung sekolahmadrasah,mesjid, bahkan juga pembangunan jembatan. Namun, pada periode 1950-an ketika terjadi pergolakan DI/TII kesenian didong terhenti karena dilarang oleh DI/TII. Akibat dilarangnya didong, maka muncul suatu kesenian baru yang disebut saer, yang bentuknya hampir mirip dengan didong. Perbedaan didong denga saer hanya dalam bentuk unsur gerak dan tari. Tepukan tangan yang merupakan unsur penting dalam didong tidak dibenarkan dalam saer.
Dewasa ini didong muncul kembali dengan lirik-lirik yang hampir sama ketika zaman Jepang, yaitu berupa protes (anti kekerasan). Bedanya, dewasa ini protesnya ditujukan kepada pemerintah yang selama sekian tahun menerapkan Aceh sebagai Daerah Operasi Militer, sehingga menyengsarakan rakyat. Protes anti kekerasan sebenarnya bukan hanya terjadi pada kesenian didong, melainkan juga pada bentuk-bentuk kesenian lain yang ada di Aceh.
Satu kelompok kesenian didong biasanya terdiri dari para “ceh” dan anggota lainnya yang disebut dengan “penunung”. Jumlahnya dapat mencapai 30 orang, yang terdiri atas 4–5 orang ceh dan sisanya adalah penunung. Ceh adalah orang yang dituntut memiliki bakat yang komplit dan mempunyai kreativitas yang tinggi. Ia harus mampu menciptakan puisi-puisi dan mampu menyanyi. Penguasaan terhadap lagu-lagu juga diperlukan karena satu lagu belum tentu cocok dengan karya sastra yang berbeda. Anggota kelompok didong ini umumnya adalah laki-laki dewasa. Namun, dewasa ini ada juga yang anggotanya perempuan-perempuan dewasa. Selain itu, ada juga kelompok remaja. Malahan, ada juga kelompok didong remaja yang campur (laki-laki dan perempuan). Dalam kelompok campuran ini biasanya perempuan hanya terbatas sebagai seorang Céh. Peralatan yang dipergunakan pada mulanya bantal (tepukan bantal) dan tangan (tepukan tangan dari para pemainnya). Namun, dalam perkembangan selanjutnya ada juga yang menggunakan seruling, harmonika, dan alat musik lainnya yang disisipi dengan gerak pengiring yang relatif sederhana, yaitu menggerakkan badan ke depan atau ke samping.
Pementasan didong ditandai dengan penampilan dua kelompok(Didong Jalu) pada suatu arena pertandingan. Biasanya dipentaskan di tempat terbuka yang kadang-kadang dilengkapi dengan tenda. Semalam suntuk kelompok yang bertanding akan saling mendendangkan teka-teki dan menjawabnya secara bergiliran. Dalam hal ini para senimannya akan saling membalas “serangan” berupa lirik yang dilontarkan olah lawannya. Lirik-lirik yang disampaikan biasanya bertema tentang pendidikan, keluarga berencana, pesan pemerintah (pada zaman Orba), keindahan alam maupun kritik-kritik mengenai kelemahan, kepincangan yang terjadi dalam masyarakat. Benar atau tidaknya jawaban akan dinilai oleh tim juri yang ada, yang biasanya terdiri dari anggota masyarakat yang memahami ddidong ini secara mendalam.
4.      Tari Guel
Tari Guel adalah salah satu khasanah budaya Gayo di NAD. Guel berarti membunyikan. Khususnya di daerah dataran tinggi gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik. Para peneliti dankoreografer tari mengatakan tarian ini bukan hanya sekedar tari. Dia merupakan gabungan dari seni sastra, seni musik dan seni tariitu sendiri.
Dalam perkembangannya, tari Guel timbul tenggelam, namun Guel menjadi tari tradisi terutama dalam upacara adat tertentu. Guel sepenuhnya apresiasi terhadap wujud alam, lingkungan kemudian dirangkai begitu rupa melalui gerak simbolis dan hentakan irama. Tari ini adalah media informatif. Kekompakan dalam padu padan antara seni satra, musik/suara, gerak memungkinkan untuk dikembangkan (kolaborasi) sesuai dengan semangat zaman, dan perubahan pola pikir masyarakat setempat. Guel tentu punya filosofi berdasarkan sejarah kelahirannya. Maka rentang 90-an tarian ini menjadi objek penelitian sejumlah surveyor dalam dan luar negeri.
Pemda Daerah Istimewa Aceh ketika itu juga menerjunkan sejumlah tim dibawah koodinasi Depdikbud (dinas pendidikan dan kebudayaan), dan tersebutlah nama Drs Asli Kesuma, Mursalan Ardy, Drs Abdrrahman Moese, dan Ibrahim Kadir yang terjun melakukan survey yang kemudian dirasa sangat berguna bagi generasi muda, seniman, budayawan untuk menemukan suatu deskripsi yang hampir sempurna tentang tari guel. Sebagian hasil penelitian ini yang saya coba kemukakan, apalagi memang dokumen/literatur tarian ini sedikit bisa didapatkan.
Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang di tanah Gayo. tari Guel berawal dari mimpi seorang pemuda bernama Sengeda anak Raja Linge ke XIII. Sengeda bermimpi bertemu saudara kandungnya Bener Meria yang konon telah meninggal dunia karena pengkhianatan. Mimpi itu menggambarkan Bener Meria memberi petunjuk kepada Sengeda (adiknya), tentang kiat mendapatkan Gajah putih sekaligus cara meenggiring Gajahtersebut untuk dibawa dan dipersembahakan kepada Sultan Aceh Darussalam. Adalah sang putri Sultan sangat berhasrat memiliki Gajah Putih tersebut.
Berbilang tahun kemudian, tersebutlah kisah tentang Cik Serule, perdana menteri Raja Linge ke XIV berangkat ke Ibu Kota Aceh Darussalam (sekarang kota Banda Aceh). Memenuhi hajatan sidang tahunan Kesutanan Kerajaan. Nah, Sengeda yang dikenal dekat dengan Serule ikut dibawa serta. Pada saat-saat sidang sedang berlangsung, Sengeda rupanya bermain-main di Balai Gading sambil menikmati keagungan Istana Sultan.
Pada waktu itulah ia teringat akan mimpinya waktu silam, lalu sesuai petunjuk saudara kandungnya Bener Meria ia lukiskanlah seekor gajah berwarna putih pada sehelai daun Neniyun (Pelepah rebung bambu), setelah usai, lukisan itu dihadapkan pada cahayamatahari. Tak disangka, pantulan cahaya yang begitu indah itu mengundang kekaguman sang Puteri Raja Sultan. Dari lukisan itu, sang Putri menjadi penasaran dan berhasrat ingin memiliki Gajah Putih dalam wujud asli.
Permintaan itu dikatakan pada Sengeda. Sengeda menyanggupi menangkap Gajah Putih yang ada dirimba raya Gayo untuk dihadapkan pada tuan puteri dengan syarat Sultan memberi perintah kepada Cik Serule. Kemudian dalam prosesi pencarian itulah benih-benih dan paduan tari Guel berasal: Untuk menjinakkan sang Gajah Putih, diadakanlah kenduri dengan meembakar kemenyan; diadakannya bunyi-bunyian dengan cara memukul-mukul batang kayu serta apa saja yang menghasilkan bunyi-bunyian. Sejumlah kerabat Sengeda pun melakukan gerak tari-tarian untuk memancing sang Gajah.
Setelah itu, sang Gajah yang bertubuh putih nampak keluar dari persembunyiaannya. Ketika berpapasan dengan rombongan Sengeda, sang Gajah tidak mau beranjak dari tempatnya. Bermacam cara ditempuh, sang Gajah masih juga tidak beranjak. Sengeda yang menjadi pawang pada waktu itu menjadi kehilangan ide untuk menggiring sang Gajah.
Lagi-lagi Sengeda teringat akan mimpi waktu silam tentang beberapa petunjuk yang harus dilakukan. Sengeda kemudian memerintahkan rombongan untuk kembali menari dengan niat tulus dan ikhlas sampai menggerakkan tangan seperti gerakan belalai gajah: indah dan santun. Disertai dengan gerakan salam sembahan kepada Gajah ternyata mampu meluluhkan hati sang Gajah. Gajah pun dapat dijinakkan sambil diiringi rombongan. Sepanjang perjalanan pawang dan rombongan, Gajah putih sesekali ditepung tawari dengan mungkur (jeruk purut) dan bedak hingga berhari-hari perjalanan sampailah rombongan ke hadapan Putri Sultan di Pusat Kerajaan Aceh Darussalam.
Begitulah sejarah dari cerita rakyat di Gayo, walaupun kebenaran secara ilmiah tidak bisa dibuktikan, namun kemudian Tari Guel dalam perkembangannya tetap mereka ulang cerita unik Sengeda, Gajah Putih dan sang Putri Sultan. Inilah yang kemudian dikenal temali sejarah yang menghubungkan kerajaan Linge dengan Kerajaan Aceh Darussalam begitu dekat dan bersahaja.
Begitu juga dalam pertunjukan atraksi Tari Guel, yang sering kita temui pada saat upacara perkawinan, khususnya di Tanah Gayo, tetap mengambil spirit pertalian sejarah dengan bahasa dan tari yang indah: dalam Tari Guel. Reinngkarnasi kisah tersebut, dalam tari Guel, Sengeda kemudian diperankan oleh Guru Didong yakni penari yang mengajak Beyi (Aman Manya ) atau Linto Baroe untuk bangun dari tempat persandingan (Pelaminan). Sedangkan Gajah Putih diperankan oleh Linto Baroe (Pengantin Laki-laki). Pengulu Mungkur, Pengulu Bedak diperankan oleh kaum ibu yang menaburkan breuh padee (beras padi) atau dikenal dengan bertih.
Di tanah Gayo, dahulunya dikenal begitu banyak penari Guel. Seperti Syeh Ishak di Kampung Kutelintang-Pengasing, Aman Rabu di kampung Jurumudi-Bebesan, Ceh Regom di Toweran. Penari lain yang kurun waktun 1992 sampai 1993 yang waktu itu masih hidup adalah Aman Jaya-Kampung Kutelintang, Umer-Bebesan, Syeh Midin-Silih Nara Angkup, Safie-Gelu Gele Lungi-Pengasing, Item Majid-Bebesan. Mereka waktu itu rata-rata sudah berusia 60-an. Saat ini sudah meninggal sehingga alih generasi penari menjadi hambatan serius.
Walaupun ada penari yang lahir karena bakat sendiri, bukan langsung diajarkan secara teori dan praktik oleh para penari pakar seperti disebutkan, keterampilan menari mereka tak sepiawai para pendahulunya. Begitu juga pengiring penggiring musik tetabuhan seperti Rebana semakin langka, apalagi ingin menyamakan dengan seorang dedengkot almarhum Syeh Kilang di Kemili Bebesan.
Tari Guel dibagi dalam empat babakan baku. Terdiri dari babak Mu natap, Babak II Dep, Babak III Ketibung, Babak IV Cincang Nangka. Ragam Gerak atau gerak dasar adalah Salam Semah (Munatap ), Kepur Nunguk, Sining Lintah, Semer Kaleng (Sengker Kalang), Dah-Papan. Sementara jumlah para penari dalam perkembangannya terdiri dari kelompok pria dan wanita berkisar antara 8-10 ( Wanita ), 2-4 ( Pria ). Penari Pria dalam setiap penampilan selalu tampil sebagai simbol dan primadona, melambangkan aman manyak atau lintoe Baroe dan Guru Didong. Jumlah penabuh biasanya minimal 4 orang yang menabuh Canang, Gong, Rebana, dan Memong. Tari Guel memang unik, pengalaman penulis merasakan mengandung unsur dan karakter perpaduan unsur keras lembut dan bersahaja. Bila para pemain benar-benar mengusai tarian ini, terutama peran Sengeda dan Gajah Putih maka bagi penonton akan merasakan ketakjuban luar biasa. Seolah-olah terjadinya pertarungaan dan upaya memengaruhi antara Sengeda dan Gajah Putih. Upaya untuk menundukkan jelas terlihat, hingga kipasan kain kerawang Gayo di Punggung Penari seakan mengandung kekuatan yang luar biasa sepanjang taarian. Guel dari babakan ke babakan lainnya hingga usai selalu menawarkan uluran tangan seperti tarian sepasang kekasih ditengah kegundahan orang tuanya. idak ada yang menang dan kalah dalam tari ini, karena persembahan dan pertautan gerak dan tatapan mata adalah perlambang Cinta. Tapi sayang, kini tari Guel itu seperti kehilangan Induknya, karena pemerintah sangat perhatian apalagi gempuran musik hingar modern seperti Keyboar pada setiap pesta perkawinan di daerah itu.
5.      Tari Mesekat
Mesekat merupakan tarian yang dibawakan oleh anak-anak sampai orang dewasa secara berkelompok dengan posisi berbaris, sepertinya halnya orang shalat saat membaca tahayatul akhir. Dalam tarian biasanya yang dipilih menjadi imam adalah kadi ataushe yang nantinya menjadi panutan dalam gerak dan syair yang dibacakan secara serentak dan serasi dan dilaksanakan dengan irama shalawat dan qasidah.
Tari mesekat melahirkan suatu karya seni yang sifatnya klasik tradisional, cara membawakannya harus dengan menghafal dari berbagai ragam atau dengan cara berurutan. Dalam permainanya peserta memakai baju adat dengan jumlah pemain minimal 18 orang. Dalam syairnya dapat diartikan sebagai himbauan kepada masyarakat atau pemerintah desa, camat, bupati tentang hal-hal pembangunan./A M U.

RESEP MAKANAN ENAK GAYO

Resep Masakan Khas Kabupaten Gayo Lues

Resep Masakan Khas Kabupaten Gayo Lues. Selain kota yang indah, kabupaten gayo lues juga
memiliki banyak kebudayaan dan masakan yang sangat lezat. Diantaranyaadalah ikan pengat khas Gayo Lues. Bagi anda yang belum mencoba ikan pengat khat gayo lues anda tak perlu khawatir karena saya akan memberikan resep pembuatan ikan gayo lues. Berikut resepnya adalah sebagai berikut:


  • 1 kg Ikan depik (teri gayo) atau ikan mujair (bersihkan)
  • 1 sdm jeruk nipis
  • 1/2 sdt garam
  • 4 buah asam sunti
  • 1 lembar daun salam
  • 1 batang sereh (memarkan)
  • 2 buah tomat (buang biji lalu potonf kecil-kecil)
  • 5 buah cabe rawit
  • 2 sdm minyak goreng
  • Air secukupnya


Bumbu halus


  • 10 buah cabe merah
  • 5 buah bawang merah
  • 4 buah bawang putih
  • 2 cm kunyit
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdt andaliman
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt lada bubuk


Cara membuat Pengat Ikan Khas Gayo

  1. Bersihkan ikan depik atau mujair lalu remas-remas menggunakan air jeruk nipis dan garam, sisihkan
  2. Panaskan minyak didalam wajan lalu tumis bumbu halus, daun salam, & daun sereh hingga harum lalu masukan ikan dan air secukupnya. 
  3. Kemudian masukan asam sunti, tomat, dan cabe rawit utuh.
  4. masak dengan api kecil sampai kuah mengering
  5. Sajikan
Cukup mudah bukan, sekarang ibu boleh mencoba resep saya dan dijamin rasa dari ikan pengat khas gayo membuat anda ingin terus memakannya dari pada hanya membayangkannya mening sekarang ibu mencoba memsaknya, Selamat memasak!

MAKANAN KHAS GAYO

SEBAHAGIAN besar orang Gayo baik yang berdomisili di tanoh Gayo maupun diperantauan sudah mengetahui makanan dan masakan Gayo ini, hanya sebagai pengingat dan memberitahukan kepada yang belum mengetahui, bahwasanya Gayo juga memiliki makanan dan masakan khas tersendiri yang sebagian masakan ini memakai tumbuhan yang hanya banyak terdapat di Gayo.
Berikut beberapa makanan dan masakan Gayo yang seperti yang di rangkum Lintas Gayo:
1. Gutel, makanan yang terbuat dari gabungan tepung beras, kelapa parut dan garam ini sering menjadi kiasan dalam  tutur dan bahasa gayo yang dikarenakan  makanan ini bertekstur kaku atau padat (del_gayo) seperti “gutel del lepat tuli”. dulunya jika membuat gutel tepung beras yang akan dipakai di tumbuk (tutu-Gayo) didalam lusung kemudian diayak dengan cara di tenting (pemisahan tepung yang halus dengan kasar menggunakan niyu/tampah).
Pembuatan gutel ini tidak begitu sulit, tepung beras yang telah di campur dengan kelapa parut dan garam kemudian dikepal-kepal ( kemul-Gayo) yang kemudian dua buah gutel yang sudah di kepal di satukan dengan di ikat menggunakan daun pandan dalam istilah Gayo gutel seperti ini disebut gutel ” sara upuh kerung roa” atau sebagian masyarakat ada yang membungkus dengan menggunakan daun pisang, ni semua tergantung selera seperti apa.
Gutel sangat enak jika dinikmati di pagi hari atau sore hari dengan dikawani secangkir kopi khas Gayo.
2. Lepat, makanan yang satu ini ada yang terbuat dari tepung ketan (pulut), labu tanah (petukel_Gayo) dan ada yang berbahan dari singkong (gadung-Gayo). yang sering dibuat oleh masyarakat Gayo jika menjelang bulan Ramadhan, lebaran Idhul Fitri dan Idhul Adha ialah lepat yang berbahan tepung ketan, karena kebiasaan masyarakat Gayo jika menjelang bulan Ramadhan atau pun lebaran setiap rumah saling bergantian dan tukar menukar lepat yang telah dibuatnya, dan ini merupakan kebiasaan yang telah lama ada.
Lepat yang terbuat dari tepung ketan, tepung ketan yang akan di pakai terlebih dahulu diaduk menjadi satu dengan menggunakan air gula aren yang telah dimasak  dan kebiasaan orang dulunya tepung ketan itu di aduk menggunakan manesen (Air aren yang diambil dan langsung dimasak), sehingga nantinya hasil adukan tepung ketannya akan berwarna coklat. lepat hampir sama dengan timpan Aceh sama-sama dibungkus dengan mengunakan daun pisang yang membedakannya ukuran lepat lebih besar dari timpan Aceh, daun pisang yang digunakan tidak harus daun mudanya serta inti atau dalaman lepat berisi kelapa yang diparut yang terlebih dahulu dimasak dengan menggunakan gula aren atau gula pasir biasa.
3. Gegerip, makanan yang satu ini sudah jarang ada dan dibuat atau dijual oleh masyarakat gayo yang dikarenakan jarangnya peminat makanan ini mungkin dikarenakan tekstur makanan ini yang sangat keras dan alot (liet-Gayo).
Gegerip terbuat dari nasi yang dijemur dan dikeringkan yang kemudian dicampur dengan gula merah baru dionseng-onseng sebentar.
4. Brahrum, di Aceh makanan ini dikenal dengan sebutan bohruhrum atau di pulau jawa makanan ini disebut onde-onde, tapi di Gayo makanan ini dikenal dengan sebutan brahrum. makanan yang terbuat dari tepung ketan ini di bentuk menjadi bulat yang kemudia tengahnya diisi potongan gula aren (gula tampang- Gayo) dan kemudian direbus di air mendidih jika sudah terapung berarti makanan ini telah masak yang kemudian di lumuri dengan parutan kelapa.
4. Apam, makanan yang mungkin di seluruh pelosok indonesia mengenalnya dengan sebutan serabi, di Gayo serabi dikenal dengan sebuatan apam dan biasanya dimakan dengan menggunakan santan yang telah dimasak dan dicampurka gula biar terasa manis.
5. Masam jeing, masakan yang tidak asing di telinga dan lidah orang Gayo maupun pendatang yang telah merasakan betapa dahsyatnya cita rasa masakan ini. masakan khas Gayo ini adalah masakan yang merupakan gabungan beberapa sayuran seperti kentang, labu siam (buah jepang-Gayo), kacang koro, jamur, dan lain-lain tergantung selera penikmat masakan ini. ada sebagian penikmat masakan ini menjadikan ikan yang dimasam jeing seperti ikan jaher (mujahir/ Nila), ikan bawal, dan bandang. bumbu yang digunakan inilah yang membuat masakan ini semakin terasa selain cabe merah, bawang merah, kunyit, garam dan terasi ada empan (tanaman hutan yang saat ini tengah dibudidayakan yang jika dimakan akan terasa kebas di lidah), gegarang (tanaman yang menjadi tanaman wajib setiap rumah orang Gayo, tumbuhan yang hidup seperti rumput dan jika dicium punya bau tersendiri) dan terong padul (tomat cherry) tanpa lupa diberi percikan air jeruk sayur (bukan jeruk lemon atau nipis karena akan menghilangkan cita rasanya).
6. Pengat, bumbu masakan ini tidak jauh berbeda dengan Masam jeing yang membedakannya adalah pengat dimasak dan disajikan tanpa kuah seperti masam jeing, masakan ini dikeringkan dan lebih enak jika ikan atau sayur yang dimasak pengat dimasak diatas bejana terbuat dari tanah (belanga tanoh-Gayo) dan dimasak diatas kayu api. ikan yang sering dipengat masyarakat gayo adalah ikan-ikan yang berasal dari danau Laut tawar seperti depik, mujahir dan lain-lain.
7. Dedah, masakan yang satu ini mengunakan ikan dan kebiasaan orang Gayo ikan yang didedah itu adalah ikan depik rajikan bumbunya sangat sederhana yang terdiri kunyit, bawang merah yang keduanya dihaluskan, empan, gegarang dan percikan jeruk sayur tanpa lupa membubuhkan belahan cabe hijau.
8. Tenaruh dedah. Tenaruh (telur) yang digunakan adalah telur bebek, yang dimasak di atas daun pisang dengan hanya menambahkan bawang merah, garam dan jeruk sayur tanpa menggunakan minyak goreng atau air namun hanya di onseng-onseng di atas daun pisang tersebut
9. Cecah, makanan/masakan ini dijadikan pelengkap saat makan dengan sayur yang di rebus seperti pujuk jepang, daun ubi, dan lain-lain. cecah bisa meningkatkan selera makan, di Gayo ada cecah yang di makan dengan sayur rebus biasanya cecah trong agur (terong belanda), cecah trong padul (tomat cherry) dibuat tanpa proses dimasak.
10. Cecah Ries, cecah yang ini berbeda dengan cecah yang sebelumnya, cecah ini adalah masakan yang terdiri dari Ayam atau burung yang dipanggang yang kemudia dagingnya disuir-suir, ditambahkan batang pisang bagian paling dalamnya, merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih, garam, jeruk sayur dan kelapa gonseng yang dihaluskan.
11. Cecah reraya atau cecah kekulit. Kenapa di sebut dengan cecah reraya karena masakan yang satu ini sering di buat masyarakat gayo saat menjelang bulan ramadhan, Lebaran Idhul Fitri dan Adha. bumbu yang dipakai hampir sama dengan cecah ries namun cecah reraya tidak memakai batang pisang dan ayam atau burung yang dipanggang namun terdiri dari kulit kerbau atau lembu yang sudah di bakar dan dibersihkan, hati dan jantung kerbau, danging kerbau, sere, lengkuas dan diberikan perasan pati dari uweng (batang pohon hutan yang hidup di Gayo yang rasanya kelat).
Jika ingin merasakan masakan dan makanan khas Gayo ini bisa dan sangat mudah di jumpai di daerah Takengon banyak rumah makan yang menyediakan masakan ini seperti di Cafe Batas kota daerah Paya tumpi dan makanan Gayo bisa didapat di pasar tradisional Takengon yang buka setiap pagi muali jam 04.00 Wib pagi sampai 10.00 Wib menjelang siang.
Menurut inen Nur yang merupakan penjual makanan khas Gayo ini, dia telah memiliki pembeli tetap setiap paginya dan pembelinya tidak hanya orang-orang Gayo namun banyak juga dari bukan orang Gayo bahkan dari orang-orang China yang tinggal di Takengon juga ada.

Aceh Gayo Lues Negeri Seribu Bukit.


Mendengar Aceh Gayo Lues pasti belum banyak yang pernah mengunjungi daerah ini, sayapun termasuk asing mendengar Aceh Gayo Lues ini. kebanyakan wisatawan berkunjung ke Aceh memang sebagian besar ke Banda Aceh dan Pulau Weh, padahal banyak sekali potensi pariwisata di bumi Aceh yang belum tereksplore. salah satunya adalah Aceh Gayo Lues ini, saya sangat beruntung tiba tiba dihubungi oleh Pak Rifky & Pak Khairul dari Indecon melalui Program Pengembangan Ekowisata Gunung Leuser dan didukung juga oleh IFACS untuk mengenalkan wisata di Gayo Lues.
Untuk menuju ke Aceh Gayo Lues ini saya melalui perjalanan darat yang cukup panjang dari Kota Medan. Rute jalan daratnya dari Medan, menuju KabanJahe, Brastagi, KutaCane, Kedah dan tiba di Blangkejeren. lama perjalanan kurang lebih 10 sampai dengan 11jam, itupun tergantung oleh kondisi jalan yang biasanya kalau musim hujan jalan suka tertimbun longsor. tetapi buat teman teman yang ingin kesini tanpa menempuh perjalanan darat yang panjang tenang saja kok, mulai 1 januari 2015 dikabarkan Susi air dan kapal perintis lainnya akan membuka rute dari Medan ke Blangkejeren ini, lamanya pesawat terbang paling hanya 1jam lebih.


Blangkejeren di Kabupaten Aceh Gayo Lues dahulu pernah jaya akan destinasi pariwisatanya yang kaya akan alam dan satwanya, sebelum DOM (daerah operasi militer) diberlakukan di bumi. Blangkejeren, Ketambe dan Kedah merupakan primadona bagi turis asing yang ingin menikmati keindahan alam dan satwa di Taman Nasional Gunung Leuser, Pesona Aceh Gayo Lues ini semakin memudar sehingga mati suri pada saat DOM diberlakukan. namun saat ini Pesona Aceh Gayo Lues semakin bangkit dan mulai banyak wisatawan yang ingin mencari adventure datang kesini.


Pada saat saya datang kesini, destinasi ini sangatlah aman. faktor keamanan yang banyak ditakuti oleh wisatawan akan adanya GAM sama sekali isu yang tidak mendasar, selama saya mengeksplore Aceh Tenggara sampai blusukan masuk ke hutan juga sangat aman. memang untuk keluar dari Aceh Gayo Lues ini penjagaan dari pihak kepolisian lapis 2, mereka sangat ketat penjagaannya bukan karena adanya gangguan keamanan nasional. tetapi mereka mencari penyelundup narkoba, karena Aceh Gayo Lues ini sangat subur, tanaman apa saja yang ditanam disini pasti subur dan besar besar. maka tidak heran jika konon Aceh Gayo Lues ini memiliki "Ganja" terbaik di dunia. tapi buat teman teman yang kesini, jangan sekali kali mencoba ya..karena bagi siapa saja yang tertangkap dan mencoba narkoba hukumannya sangat sangat berat.


Kembali ke Pariwisata di Aceh ini, karena alamnya sangat terjaga tidak heran jika kita bisa menjumpai dengan mudah satwa dilindungi seperti orang utan sumatera, Black Gibbon, dan banyak primata lainnya. dan bagi pencinta trekking, Ketambe merupakan gerbang paling dekat untuk trekking menuju ke Taman Nasional Gunung Leuser, konon keindahan Taman Nasional Gunung Leuser ini setara dengan Gunung Rinjani. saya belum kesampaian untuk trekking ke Gunung Leuser dikarenakan medan yang cukup berat dan panjang, idealnya untuk trekking bisa memakan paling cepat waktu sampai 2 minggu lebih.

ada beberapa destinasi di Aceh Gayo Lues yang terletak di Aceh ini yang menarik, dalam waktu seminggu kita bisa menikmati alam yang masih perawan. beberapa destinasi diantaranya adalah :

1. Kedah.
merupakan Gerbang paling dekat menuju Taman Nasional Gunung Leuser. Kedah yang merupakan Hutan "Rain Forest" yang masih sangat terjaga keasliannya, karena letaknya yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Leuser disini kita kalau beruntung pada saat trekking bisa menjumpai aneka satwa seperti Orang Utan, harimau, macan, black gibbon, siamang, kera liar, spesies burung langka dan masih banyak lagi, kalau beruntung hal ini akan menjadi pengalaman seru saat Anda berjumpa dengan salah satu satwa tersebut saat menjelajahi hutannya.


Ketika saya trekking menyusuri "Rain Forest" di Kedah, hanya berjalan selama 1jam perjalanan saja saya menjumpai Orang Utan yang sedang membangun sarangnya. beruntung saya membawa lensa tele sehingga bisa terlihat jelas, Orang Utan tersebut masih muda dan ternyata mereka sangat pemalu pada saat menjumpai kita. dari kejauhan saya hanya mendengar suara black gibbon sejenis kera hitam yang besar, sayang sekali mereka berada jauh dibukit lain. sehingga kami tidak ada kesempatan untuk melihat mereka dan hanya mendengar suaranya saja. ketika menelusuri jalan setapak demi setapak ditengah hutan, sesekali kami menjumpai siamang dan lutung. jika ingin maksimal menikmati satwa liar di Kedah ini memang idealnya 2 sampai 3 hari disini.
ketika kami mengeksplore Kedah beruntung kami ditemani oleh "Kuncen" Guide yang sangat berpengalaman puluhan tahun yaitu Mr Jali, beliau orang Aceh Gayo asli lho kenapa dipanggil Mr karena teman teman bulenya memanggil Mr dan beliau sangat direkomendasikan oleh Lonely planet. selain itu Mr Jali yang hobinya ketawa terus ini punya eco lodge dikawasan dalam hutan, dari jalan utama ke eco lodgenya ini memakan waktu hampir sejam trekking. buat yang ingin mampir dan jalan jalan kesini silahkan hubungi no telp beliau (Mr Jali 081362291844).

2. Ketambe.

Ketambe juga masih dikawasan Aceh Gayo Lues. yang membuat unik Ketambe adalah sangat berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan juga tepian Sungai Alas. dahulu Sungai Alas merupakan primadona bagi pencinta rafting, karena Grade disungai ini bisa mencapai tingkat 3 bahkan jika musim hujan bisa berubah menjadi tingkat 4. jadi sangat berbahaya jika tidak ditemani oleh para guide yang berpengalaman.


di Ketambe ada banyak penginapan eco lodge disini, yang terletak dipinggir jalan. masing masing dari mereka menawarkan banyak paket wisata adventure dimulai dari trekking ke Taman Nasional Gunung Leuser, Rafting di sungai alas, bird watching, trekking di Rain Forest, bahkan sampai night trekking. bagi pencinta alam liar, saya sangat menyarankan untuk mencoba rafting di sungai Alas. banyaknya jeram dan luasnya sungai membuat anda akan selalu ketagihan jika sudah terkena air sungainya.

dari beberapa tour operator yang direkomendasikan disini, saya kebetulan bersama Pak Johan. beliau adalah sahabat dari Mr Jali juga, penginapan Ecolodgenya juga sangat nyaman, apalagi kalau malam dingin dan langsung bisa mendengar suara air sungai karena kebetulan letak penginapannya terletak di dekat sungai Alas. buat yang ingin kesini bisa menghubungi bapak Johan no telpnya 085270864580.

3. Taman Nasional Gunung Leuser.

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu Taman Nasional favorite para pencinta alam, karena alamnya yang masih alami dan Leuser ini merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia yang punya lahan seluas 1.094.692 hektar. memang secara administrasi terletak di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara. walaupun yang saya tahu untuk bisa trekking menuju Taman Nasional Gunung Leuser ini paling dekat dari Ketambe Aceh Gayo Lues. di Taman Nasional ini berdiam orangutan Sumatera yang mengesankan. Gunung Leuser juga memiliki kekayaan buah-buahan tropis seperti mangga, rambutan, durian, alpukat, jeruk, pepaya, dan jambu biji.


Taman Nasional Gunung Leuser dan area disekitarnya dikenal dengan nama Kawasan Ekosistem Leuser yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Ada sekira 130 spesies dapat diidentifikasi di Taman Nasional Gunung Leuser, yaitu: harimau sumatera, gajah, badak, siamang, kera, macan tutul, reptil, ikan, dan juga 325 spesies burung. Taman Nasional Gunung Leuser memiliki puncak tertinggi 3.381 m dan merupakan salah satu taman nasional terbesar dan paling beragam di Indonesia seluas 7.927 km² di ujung utara Sumatera. Ketika melintasi pemandangannya yang luar biasa, para petualang sejati seperti Anda tidak akan kecewa ketika Anda menjelajah taman ini.

Taman Nasional Gunung Leuser sendiri mengambil nama dari Gunung Leuser (3404 M dpl) di Aceh. Taman nasionalnya meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi hutan lebat khas hujan tropis. Taman nasional ini dikelola dengan sistem zonasi untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Gunung Leuser mencakup lebih dari 100 kilometer Pegunungan Bukit Barisan, dikenal karena kondisinya yang curam, medan pegunungan yang hampir tidak dapat diakses. Ketinggiannya berkisar dari daerah pantai di Kluet (Aceh Selatan) yaitu 3.381 meter di atas Gunung Leuser (Aceh Tenggara). Sungai Alas yang menakjubkan memotong taman ini menjadi bagian timur dan barat, di mana adrenalin Anda yang haus akan pemandangan hutan tropis menawan akan terpenuhi. Petualangan ke Taman Nasional Gunung Leuser lebih dari sekedar petualangan besar ke kebun binatang sesungguhnya. Datang dan berkunjunglah ke sebuah desa kecil Ketambe yang ramah dimana penduduk lokal secara alami memiliki pengetahuan mengenai flora fauna di sini.


Tips Trekking.

1. Jangan pernah trekking masuk kedalam hutan tanpa ditemani oleh pemandu atau guide.
2. Jangan pernah meninggalkan jejak setapak dan membuat jalan baru kecuali anda bersama pemandu dan guide.
3. berhati hatilah dijalan yang licin dan curam.
4. jangan berkemah dekat dengan sungai, karena tiba tiba banjir bandang bisa datang dalam hitungan jam.

Tips Fotografi Wildlife.

1. Gunakanlah guide dan pemandu yang berpengalaman, karena biasanya mereka mengetahui karakter dan kebiasaan dari satwa tersebut. sehingga bisa memudahkan kita untuk memotret satwa.
2. gunakanlah porter, siapkan budget lebih. porter sangat membantu kita, terutama untuk memotret wildlife. karena untuk memotret wildlife dibutuhkan konsentrasi yang tinggi, konsentrasi akan hilang jika kita terlalu capek mengangkat barang dan kamera kita.
3. jangan lupa bawa selalu raincoat dan drybag, karena hujan seringkali mendadak turun di hutan basah.
4. Batere cadangan 2 sampai dengan 3, terkadang mode continous shoot membuat batere kamera kita cepat habis maka selalu cadangkanlah batere backup.
5. lensa tele minimal 200mm 300 sampai dengan 400mm lebih baik.

pengkodean sinyal digital

“PENGKODEAN, SINYAL DAN DATA ANALOG DAN DIGITAL”

“PENGKODEAN, SINYAL DAN DATA ANALOG DAN DIGITAL”
A.    SINYAL
Sinyal didefinisikan sebagai :
Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui suatu saluran transmisi.”
Informasi didefinisikan sebagai :
            “ Kenyataan/ fakta penting yang tercatat/ terekam yang mempunyai arti yang unik dan dapat diinterprestasikan oleh manusia.”
           
            Data di deefinisikan sebagai berikut :
            “Data adalah kenyataan/fakta penting yang tercatat/ terekam yang dapat diproses/ diinterprestasikan oleh komputer/ manusia sehingga menghasilkan arti yang bermacam-macam.”
Ada 2 jenis sinyal yaitu :
Sinyal Analog
Sinyal Digital
1 Sinyal Analog
            Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
            Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal
ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
            Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat
mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
2 Sinyal Digital
            Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua
Keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital.
            Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit
adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00,
01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
B.     transmisi data analog dan digital
Transmisi data, pada dasarnya memiliki arti sebagai komunikasi dari data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal. Dalam hal ini data yang dimaksud adalah data analog dan digital.
1.      Transmisi data analog
Istilah analog dapat disamakan dengan pengertian kontinu. Jadi, data analog adalah komunikasi dari data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal yang ditampilkan melalui ukuran fisik serta memiliki nilai berulang secara terus menerus dan kontinu dalam beberapa interval. Data mentransmisikan sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya. Tentunya dalam transmisi ini kita memerlukan sinyal. Sinyal analog merupakan sinyal untuk menampilkan data analog, berupa berbagai macam gelombang elektromagnetik yang berlangsung terus menerus dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
Beberapa tipe dari transmisi analog yaitu:
a.      Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi.
b.     Memperkuat noise.
c.     Data berupa data digital atau analog.
d.     Menggunakan amplifier untuk sinyal boost.
Contoh:
Video dan audio.
Transmisi data digital:
Istilah digital dapat disamakan dengan discrete. Jadi, data digital merupakan data yang memiliki deretan nilai-nilai yang berlainan dan memiliki ciri-ciri tersendiri. Data digital juga dapat dibawa melalui sinyal-sinyal analog dengan menggunakan sebuah modem (modulator / demodulator). Untuk mencapai jarak yang jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai ‘1’ atau ‘0’ sehingga tidak terjadi distorsi.
Alasan digunakannya teknik pensinyalan digital adalah:
a.   Teknologi digital adalah teknologi LSI dan VLSI menyebabkan penurunan biaya dan ukuran sirkuit digital.
b.   Penggunaan kapasitas agar lebih efektif digunakan teknik multiplexing yang mana lebih mudah dan murah dengan teknik digital dari pada teknik analog.
c.    Keuntungan data lebih terjamin karena menggunakan repeater dibanding amplifier sehingga transmisi jarak jauh tidak menimbulkan banyak kesalahan.
d.   Integrasi, karena semua sinyal (data analog dan digital) diperlukan seecara digital maka mempunyai bentuk yang sama. Dengan demikian secara ekonomis dapat diintegrasikan denngan suara (voice), video dan data digital.
e.    Keamanan dan privasi teknik enkripsi dapat diaplikasikan ke data digital dank e data analog yang sudah mengalami digitalisasi.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
Ø  Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Ø  Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Ø  Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Kelebihan pada sinyal sistem digital
Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :
a. Kualitas suara lebih jernih, selain lebih jelas signal digital memiliki sedikit kesalahan
b. Kecepatan lebih tinggi
c. Lebih sedikit kesalahan memerlukan tenaga pendukung yang tidak terlalu kompleks
Pemahaman yang mudah tentang analog dan digital adalah pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga “men-digital-isasi”.Namun dalam bidang audio ini, sistem analog masih memiliki beberapa ”keunggulan” dibanding sistem digital, yang menyebabkan masih ada beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai rekaman Perbedaan kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya ”menyimpan” data gambar dalam bentuk film yang harus kamu proses dulu untuk bisa mendapatkan ”foto” nya, sementara kamera digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data ”digital” yang bisa langsung kamu nikmati sesaat setelah ”dijepret”.
2.      Transmisi Analog

            Sinyal analog ditransmisikan tanpa memperhatikan isinya Data dapat berupa data analog atau digital Terdapat redaman yang berbanding lurus dengan jarak Menggunakan amplifiers untuk memperkuat sinyal à noise/derau juga ikut dikuatkan Transmisi Digital Memperhatikan isi data Integritas terancam oleh noise/derau, redaman dan lainnya Menggunakan pengulang / repeaters.  Repeater menerima sinyal, mengekstrak pola bit,dan kemudian ditransmisikan kembali Dengan demikian, redaman dapat diatasi namun noise/derau tidak dikuatkan.
Keuntungan sinyal sistem analog:
bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama.

Kerugian sinyal sistem analog:

            Pengiriman signal analog dapat dianalogikan mengirim air lewat pipa. Aliran pipa kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin jauh pipa semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin menjadi lemah. Demikian pula signal analog akan menjadi lemah setelah melewati jarak yang jauh. elain bertambah jauh signal analog juga memungut interferensi elektrik atau “noise” dari dalam alur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka diperlukan alat penguat signal yang disebut amplifier

            Dalam konteks komputer (mesin komputer) maka analog dan digital dalam penerapannya yaitu: Analog Computer Digunakan untuk data yang sifatnya kontinyu dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk fisik,seperti misalnya arus listrik,temperatur,kecepatan,tekanan,dll
Digital Computer Digunakan untuk data berbentuk angka atau huruf Keunggulan :
- Memproses data lebih tepat dibandingkan dengan komputer analog
- Dapat menyimpan data selama masih dibutuhkan oleh proses
- Dapat melakukan operasi logika
- Data yang telah dimasukkan dapat dikoreksi atau dihapus  Output dari komputer digital dapat berupa angka, huruf,grafik maupun gambar Gangguan dalam Transmisi Sinyal yang diterima dapat berbeda dari sinyal yang dikirim Pada sistem transmisi analog terjadi degradasi/penurunan kualitas sinyal Pada sistem transmisi digital terjadi kesalahan bit (bit errors) Hal-hal tersebut disebabkan oleh : Redaman atau distorsi redaman Distorsi delay
Derau (Noise)
C.    PENGKODEAN
      Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Adapun tujuan pengkodean data adalah:
1.      Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
2.      Tidak mengurangi laju data
3.      Kemampuan deteksi kesalahan
Pembagian Pengkodean
a.      BCD (Binary Coded Decimal)
Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama
b.      SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Intercharge code)
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
c.       EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
d.      ASCII (American Standard Code For Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.

            Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data. Merupakan  sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit parity

Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
• Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
Adapun cara-cara mengodekan data, yaitu:
            Pemberian kode dapat dilakukan dengan jenis pertanyaan, jawaban atau pertanyaan. Dalam, hal ini dapat dibedakan:

1.1. Jawaban Berupa Angka
            Jawaban responden dapat dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan, jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp. 149.500,00. Begitu dalam mengukur berat tongkol jagung, maka jawaban sudah jelas dalam bentuk angka. Untuk jawaban dalam bentuk angka ini, maka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri

Misalnya:
Jawaban
Kode
Luas: 4,5 hektar
45

Jika jawaban dalam bentuk interval angka, maka angka-angka tersebut perlu doberi kode tersendiri, misalnya:
  Jawaban
Kode
  Luas antara 0,5 ha-1,0 ha
  Luas antara 1,1 ha-3,0 ha
  Luas diatas 3,0 ha
 15
 16
 17

1.2. Jawaban Pertanyaan Tertutup
            Jawaban pertanyaan tertutup adanya jawaban yang sudah disediakan lebih dahulu, dan responden hanya tinggal mengecek saja jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan intruksi. Responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban diluar yang telah diberikan.

Misalnya:
Apakah bapak seorang petani?
- Ya
- Tidak
  Jawaban
 Kode
Ya
 Tidak
0
1

            Dapat dilihat diatas tidak ada pilihan bagi responden dalam memilih apakah jawaban sesukanya tetapi hanya ada dua pilihan apakah ya atau tidak dengan menggunakan kode 0 atau 1

1.3. Jawaban Pertanyaan Semi Terbuka
            Pada jawaban semi terbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang berada diluar dari yang telah disediakan, perlu diberi angka tersendiri untuk kode.
Misalnya:
Jenis pupuk yang anda gunakan?
a.       Urea
b.      ZA
c.       TSP
d.      Lain-lain
 Jawaban
 Kode
Urea
ZA
TSP
Pupuk kandang
KCL
Lain-lain
1
2
3
4
5
6

1.4. Jawaban Pertanyaan Terbuka
            Pada pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya, sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk membuat kode terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban-jawaban tersebut harus dikategorikan atau dikelompokkan lebih dahulu, sehingga tiap kelompok-kelompok berisi jawaban yang telah dibuat, tetapi apabila ada jawaban yang tidak termasuk dalam kelompok-kelompok tersebut maka dapat dimasukkan dalam kelompok “lain-lain”. Hanya perlu diingat bahwa jawaban yang dimasukkan dalam kelompok lain-lain janganlah terlalu banyak. Juga perlu diingat bahwa jawaban pertanyaan dalam tiap kategori tidak boleh tumpang tindih.
Misalnya:
Apakah alasan Bapak untuk mengikuti program bimas?
  Kelompok jawaban
 Kode
 Alasan Ekonomi
Alasan Keilmuan
Alasan kebutuhan
Alasan moral
Alasan Bimas
Lain-lain
1
2
3
4
5
6

1.5. Jawaban Kombinasi
Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban pertanyaan tertutup. Selain dari jawaban terpisah secara jelas, responden masih dapat dijawab kombinasi dari beberapa jwaban, misalnya:
  • Apakah bapak menggunakan pupuk
  • Menggunakan insektisida
  • Menanam dengan jarak tanah
Jawaban pertanyaan ini dapat terdiri dari beberapa kombinasi. Kombinasi tersebut dapat diberi kode tersendiri. Misalnya:
Jawaban
Kode
Menggunakn pupuk
Menggunkan Insektisida
Menanam dengan jarak tanah
Dan seterusnya
1
2
3
4
            Dalam sistem komunikasi, kita mengenal istilah transmisi data. Transmisi merupakan suatu proses yang melibatkan koneksi antara sistem source dan sistem tujuan. Transmisi data merupakan proses pemindahan data sebagai objek transmisi, dari sistem source ke sistem tujuan.
            Data sebagai objek transmisi memiliki karakteristik tersendiri. Data yang dipahami oleh manusia merupakan data yang berupa karakter atau teks. Sayangnya, data dengan karakteristik tersebut tidak dapat ditransmisikan dengan mudah melalui media transmisi yang berupa kabel maupun gelombang. Data tersebut harus diubah ke dalam karakteristik yang sesuai dengan proses transmisi, yakni biner dan berupa deretan bit.
            Untuk menampilkan data yang berupa deretan bit, maka diperlukan adanya sinyal digital. Data berupa deret bit diubah melalui proses encoding menjadi elemen sinyal yang merupakan pulsa-pulsa sinyal digital. Kebalikan dari proses ini adalah decoding, yakni mengubah sinyal digital menjadi data digital.
            Teknik pengkodean untuk mengubah suatu data digital ke dalam bentuk lain yang sesuai dengan media transmisi disebut Line Coding. Berikut beberapa jenis teknik pengkodean yang termasuk dalam Line Coding,
1. NRZ (Non Return To Zero) Signaling
NRZ merupakan salah satu teknik pengkodean diferensial Dalam NRZ, high-signal bernilai ‘1’ pada bit biner, dan low-signal bernilai ‘0’. NRZ dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, antara lain
  • NRZ-L (Non Return Zero-Level)
NRZ-L diterapkan berdasarkan adanya tegangan negatif atau positif. Suatu tegangan negatif akan digunakan untuk mewakili suatu biner, dan tegangan positif digunakan untuk mewakili biner lainnya. Pada NZR-L, level sinyal selalu konstan.
  • NRZ-I (Non Return to Zero-Invert on ones)
Dalam NRZ-I, adanya transisi pada suatu periode bit, baik dari tinggi ke rendah maupun sebaliknya akan bernilai ‘1’. Sedangkan jika tidak ada transisi, maka bernilai ‘0’. NRZ-I memiliki kekebalan terhadap noise lebih tinggi dari jenis NRZ lain, selain itu NRZ-I tidak dipengaruhi oleh level sinyal.
  • NRZ-M (Non Return to Zero-Mark)
Dalam NRZ-M, level sinyal akan berubah setiap ada bit yang bernilai ‘1’.
  • NRZ-S (Non Return to Zero-Space)
NRZ-S merupakan kebalikan dari NRZ-M, dimana level sinyal akan berubah jika ada bit yang bernilai ‘0’.
Kelemahan teknik NRZ ini adalah sistem sinkronisasi yang terdapat di dalamnya buruk karena tidak memiliki sistem informasi timing dalam bentuk sinyal dan spectrum NRZ mengandung komponen DC.
2. MANCHESTER ENCODING
Teknik pengkodean Manchester merupakan salah satu teknik pengkodean biphase, dimana terdapat transisi pada setiap setengah dari periode bit.
Jika dalam setengah periode pertamanya pulsa merupakan high-signal kemudian setengah periode selanjutnya pulsa merupakan low-signal, maka akan menyatakan nilai ‘1’. Sebaliknya akan bernilai ‘0’.
Manchester encoding memiliki beberapa kelebihan, seperti sinkronisasi yang baik karena adanya transisi di setiap setengah periode bit dan receiver dapat mengatur transisi, hal ini disebut self-clocking codes, Manchester encoding juga tidak lagi mengandung komponen DC. Sayangnya, kelemahan dari teknik pengkodean ini adalah tidak adanya error-detector dari transisi yang terdapat di dalamnya.
3. 4B/5B CODE GROUP
4B/5B Code Group merupakan teknik pengkodean yang memetakan satu blok informasi yang jumlah bitnya didefinisikan dalam variabel m dan n.
Jumlah bit dalam variabel n selalu lebih besar daripada jumlah bit dalam variabel m, dengan nilai n adalah jumlah bit dalam variabel m ditambah 1.